Beberapa anak saat pertama masuk sekolah biasanya tidak berani ditinggal sendiri. Jika ini terjadi hanya pada minggu pertama sih masih wajar.Tapi, bagaimana jika sudah lebih dari satu minggu bahkan satu bulan anak masih tidak berani ditinggal sendiri oleh orangtuanya?
Bahkan, ada anak yang begitu khawatir jika ditinggal sang ibu hingga tiap jam ia menengok ke jendela.
Untuk mengecek apakah ibunya masih menunggu di luar ataukah sudah lenyap.
Apakah orangtua bijak Indonesia sedang mengalami hal ini?
Jangan sedih atau bingung karena saat ini kita akan membahas bagaimana cara membuat anak berani sekolah sendiri.
Tanpa perlu ditunggui orangtua, tanpa perlu melihat tangisan dan rengekan anak dan Anda pun tidak perlu meninggalkan anak secara sembunyi-sembunyi saat ingin membuatnya berani sekolah sendiri.
Penyebab anak tidak berani ditinggal sendiri saat sekolah adalah. .
Karena selama ini orangtua jarang memberikan kesempatan untuk anak berbuat secara mandiri.
Setiap anak mencoba melakukan sesuatu, bukan pujian yang ia dapatkan.
Melainkan, larangan, kemarahan dan kritikan dari orangtuanya.
Hal inilah yang memicu anak tumbuh menjadi pribadi yang kurang percaya diri.
Anak-anak tidak mengenal potensinya karena orangtua menganggap mereka masih kecil dan butuh bantuan.
Nah, kebiasaan merespon anak dengan larangan, kemarahan dan kritikan inilah yang membuat anak jadi penakut.
Ia tak benar-benar percaya diri untuk masuk sekolah di hari pertama.
Ia tak benar-benar berani untuk memandang guru dan teman-teman sebayanya yang baru.
Cara Membuat Anak Berani Sekolah Sendiri
Membuat anak berani sekolah sendiri tanpa pendampingan orangtua merupakan serangkaian persiapan awal anak masuk sekolah.
Di minggu pertama, Anda boleh menunggui anak di sekolah.
Usahakan jaraknya cukup dekat hingga anak mampu melihat Anda dengan jelas.
Tujuannya agar anak merasa aman dan nyaman di sekolah.
Anak pun akan lebih percaya diri karena ada seseorang yang peduli dan mendukungnya.
Setelah melewati minggu pertama, biasanya orangtua mengendap-endap pergi meninggalkan anak.
Kita menganggap cara ini ampuh membuat anak berani sekolah sendiri.
Yang terjadi justru sebaliknya.
Anak-anak akan semakin takut ditinggal sendiri dan menjadi tidak percaya kepada Anda.
Bukannya semangat sekolah, ia malah menjadi malas karena teringat pengalaman kemarin saat Anda meninggalkannya diam-diam.
Hingga timbul kekhawatiran berlebihan dan membuat anak mengikat Anda lebih kencang dari biasanya.
Seperti contoh kasus di atas, setiap jam anak akan menengok ke jendela untuk mengecek keberadaan orangtuanya.
Dampak negatifnya, anak Anda menjadi tidak fokus mengikuti proses pembelajaran di kelas.
Jadi, solusi terkait cara membuat anak berani sekolah sendiri adalah jangan langsung menghilang.
Tapi, menghilang secara bertahap dengan tetap memberikan penjelasan kepada anak.
Pada minggu kedua, Anda bisa tetap menunggui anak dengan jarak yang agak jauh tapi masih terlihat oleh anak Anda.
Selanjutnya, pada minggu ketiga Anda bisa menunggu anak di area sekolah tapi usahakan untuk tidak terlihat olehnya.
Nah, pada tahap ini Anda wajib memberikan pengertian kepada anak.
Kakak, mama masih nungguin kamu di sekolah kok. Mama ada di kantin dekat lapangan. Hal ini mama lakukan supaya kakak bisa fokus belajar dan berani sekolah sendiri tanpa mama.
Selanjutnya, tanyakan kepada anak bagaimana perasaannya tentang perlakuan Anda ini.
Apakah ia merasa terganggu ataukah biasa saja dan tak ada kendala?
Apabila anak merasa tak nyaman hingga menangis dan meminta Anda untuk kembali menungguinya pada jarak yang dekat, hindari untuk tergoda.
Ya sudah besok mama tunggui lagi di depan kelas. Satu hari saja ya.
Orangtua bijak Indonesia . .
hasil yang memuaskan berawal dari proses yang konsisten.
Jadi, apabila anak merengek dan meminta Anda kembali, yakinkan anak, bahwa ia pemberani dan percaya diri.
Jika sudah berhasil, maka pada minggu keempat Anda bisa melepas anak untuk berangkat sekolah sendiri tanpa menungguinya lagi.
Lepaslah anak Anda dengan pikiran positif bahwa pihak sekolah, khususnya guru akan bertanggung jawab penuh terhadap anak Anda selama ia berada di sekolah.
Pikiran positif membantu menenangkan hati dan pikiran Anda selama anak mengikuti proses pembelajaran di sekolah.
Nah, berikut ada 3 hal yang perlu Anda perhatikan terkait cara membuat anak berani sekolah sendiri.
Sebagai orangtua, tentu Anda mengenal kepribadian anak lebih baik daripada orang lain.Jadi, perhatikan kepribadian anak Anda. Apakah ia cukup percaya diri atau sering minder?Apakah ia anak pemberani dan mudah beradaptasi atau cenderung takut dengan orang-orang baru?
Berdasarkan kepribadian anak ini, lanjutkan dengan membuat target waktu.Jika anak memiliki kepercayaan diri yang tinggi dan mudah beradaptasi, maka waktu 2 atau 3 minggu adalah pilihan terbaik.Namun, apabila anak Anda tergolong penakut saat bertemu dengan lingkungan baru, maka waktu 4 minggu adalah pilihan ideal.
Banyak orangtua yang sulit memberikan kepercayaan kepada anak.Kita menganggap anak masih kecil dan membutuhkan bantuan.Sehingga, muncul ketakutan-ketakutan tak beralasan yang mendorong kita selalu membantu anak meskipun untuk hal sepele.
Misalnya, mengikat tali sepatu saat berangkat sekolah. Awalnya, kita sudah melatih anak untuk mengikat tali sepatu sendiri.Tapi, pagi itu ia terlihat kesulitan hingga membutuhkan waktu lebih dari 15 menit untuk mengikat tali sepatu.
Karena jam sudah menunjukkan pukul 06.50 dan takut terlambat masuk sekolah, Anda menjadi tidak sabar.Kemudian, Anda mengulurkan tangan untuk memberikan bantuan.Orangtua bijak Indonesia, buatlah komitmen dalam memberikan kepercayaan pada anak.Katakan pada anak . .Bapak percaya kamu bisa
atau. .
Ibu percaya kamu bisa menyelesaikan masalah ini Kepercayaan yang Anda berikan pada anak tidak akan berakhir sia-sia.Anak-anak akan sadar dengan potensi yang dimiliki, sehingga kepercayaan dirinya akan tumbuh dengan sehat.
Yang perlu Anda perhatikan terkait cara membuat anak berani sekolah sendiri adalah percaya pada pihak sekolah.Bahwa sekolah akan bertanggung jawab penuh terhadap anak kita yang ada di sekolah.
Dan, guru-guru akan memperlakukan anak Anda dengan baik.Tanpa rasa percaya ini, Anda akan selalu merasa gusar, takut dan was-was terhadap keadaan anak di sekolah.Hal ini justru akan mengganggu aktivitas Anda karena membuat Anda tidak fokus.Jadi, kepercayaan Anda pada sekolah juga sangat mempengaruhi keberanian anak berangkat sekolah sendiri.
Setelah anak konsisten berani ditinggal sendiri, Anda tetap harus mengontrol dan mengawasinya di sekolah.Meskipun ia terlihat baik-baik saja dan tidak menimbulkan masalah, orangtua tetap harus memberikan motivasi agar anak semangat sekolah.Karena motivasi orangtua layaknya kayu bakar yang membuat api unggun lebih dahsyat membara.
Maunya ditunggui terus . .
Bahkan, ada anak yang begitu khawatir jika ditinggal sang ibu hingga tiap jam ia menengok ke jendela.
Untuk mengecek apakah ibunya masih menunggu di luar ataukah sudah lenyap.
Apakah orangtua bijak Indonesia sedang mengalami hal ini?
Jangan sedih atau bingung karena saat ini kita akan membahas bagaimana cara membuat anak berani sekolah sendiri.
Tanpa perlu ditunggui orangtua, tanpa perlu melihat tangisan dan rengekan anak dan Anda pun tidak perlu meninggalkan anak secara sembunyi-sembunyi saat ingin membuatnya berani sekolah sendiri.
Penyebab anak tidak berani ditinggal sendiri saat sekolah adalah. .
Karena selama ini orangtua jarang memberikan kesempatan untuk anak berbuat secara mandiri.
Setiap anak mencoba melakukan sesuatu, bukan pujian yang ia dapatkan.
Melainkan, larangan, kemarahan dan kritikan dari orangtuanya.
Hal inilah yang memicu anak tumbuh menjadi pribadi yang kurang percaya diri.
Anak-anak tidak mengenal potensinya karena orangtua menganggap mereka masih kecil dan butuh bantuan.
Nah, kebiasaan merespon anak dengan larangan, kemarahan dan kritikan inilah yang membuat anak jadi penakut.
Ia tak benar-benar percaya diri untuk masuk sekolah di hari pertama.
Ia tak benar-benar berani untuk memandang guru dan teman-teman sebayanya yang baru.
Cara Membuat Anak Berani Sekolah Sendiri
Membuat anak berani sekolah sendiri tanpa pendampingan orangtua merupakan serangkaian persiapan awal anak masuk sekolah.
Di minggu pertama, Anda boleh menunggui anak di sekolah.
Usahakan jaraknya cukup dekat hingga anak mampu melihat Anda dengan jelas.
Tujuannya agar anak merasa aman dan nyaman di sekolah.
Anak pun akan lebih percaya diri karena ada seseorang yang peduli dan mendukungnya.
Setelah melewati minggu pertama, biasanya orangtua mengendap-endap pergi meninggalkan anak.
Kita menganggap cara ini ampuh membuat anak berani sekolah sendiri.
Yang terjadi justru sebaliknya.
Anak-anak akan semakin takut ditinggal sendiri dan menjadi tidak percaya kepada Anda.
Bukannya semangat sekolah, ia malah menjadi malas karena teringat pengalaman kemarin saat Anda meninggalkannya diam-diam.
Hingga timbul kekhawatiran berlebihan dan membuat anak mengikat Anda lebih kencang dari biasanya.
Seperti contoh kasus di atas, setiap jam anak akan menengok ke jendela untuk mengecek keberadaan orangtuanya.
Dampak negatifnya, anak Anda menjadi tidak fokus mengikuti proses pembelajaran di kelas.
Jadi, solusi terkait cara membuat anak berani sekolah sendiri adalah jangan langsung menghilang.
Tapi, menghilang secara bertahap dengan tetap memberikan penjelasan kepada anak.
Pada minggu kedua, Anda bisa tetap menunggui anak dengan jarak yang agak jauh tapi masih terlihat oleh anak Anda.
Selanjutnya, pada minggu ketiga Anda bisa menunggu anak di area sekolah tapi usahakan untuk tidak terlihat olehnya.
Nah, pada tahap ini Anda wajib memberikan pengertian kepada anak.
Kakak, mama masih nungguin kamu di sekolah kok. Mama ada di kantin dekat lapangan. Hal ini mama lakukan supaya kakak bisa fokus belajar dan berani sekolah sendiri tanpa mama.
Selanjutnya, tanyakan kepada anak bagaimana perasaannya tentang perlakuan Anda ini.
Apakah ia merasa terganggu ataukah biasa saja dan tak ada kendala?
Apabila anak merasa tak nyaman hingga menangis dan meminta Anda untuk kembali menungguinya pada jarak yang dekat, hindari untuk tergoda.
Ya sudah besok mama tunggui lagi di depan kelas. Satu hari saja ya.
Orangtua bijak Indonesia . .
hasil yang memuaskan berawal dari proses yang konsisten.
Jadi, apabila anak merengek dan meminta Anda kembali, yakinkan anak, bahwa ia pemberani dan percaya diri.
Jika sudah berhasil, maka pada minggu keempat Anda bisa melepas anak untuk berangkat sekolah sendiri tanpa menungguinya lagi.
Lepaslah anak Anda dengan pikiran positif bahwa pihak sekolah, khususnya guru akan bertanggung jawab penuh terhadap anak Anda selama ia berada di sekolah.
Pikiran positif membantu menenangkan hati dan pikiran Anda selama anak mengikuti proses pembelajaran di sekolah.
Nah, berikut ada 3 hal yang perlu Anda perhatikan terkait cara membuat anak berani sekolah sendiri.
1. Membuat Target Waktu
Sebagai orangtua, tentu Anda mengenal kepribadian anak lebih baik daripada orang lain.Jadi, perhatikan kepribadian anak Anda. Apakah ia cukup percaya diri atau sering minder?Apakah ia anak pemberani dan mudah beradaptasi atau cenderung takut dengan orang-orang baru?
Berdasarkan kepribadian anak ini, lanjutkan dengan membuat target waktu.Jika anak memiliki kepercayaan diri yang tinggi dan mudah beradaptasi, maka waktu 2 atau 3 minggu adalah pilihan terbaik.Namun, apabila anak Anda tergolong penakut saat bertemu dengan lingkungan baru, maka waktu 4 minggu adalah pilihan ideal.
2. Memberikan Kepercayaan pada Anak
Banyak orangtua yang sulit memberikan kepercayaan kepada anak.Kita menganggap anak masih kecil dan membutuhkan bantuan.Sehingga, muncul ketakutan-ketakutan tak beralasan yang mendorong kita selalu membantu anak meskipun untuk hal sepele.
Misalnya, mengikat tali sepatu saat berangkat sekolah. Awalnya, kita sudah melatih anak untuk mengikat tali sepatu sendiri.Tapi, pagi itu ia terlihat kesulitan hingga membutuhkan waktu lebih dari 15 menit untuk mengikat tali sepatu.
Karena jam sudah menunjukkan pukul 06.50 dan takut terlambat masuk sekolah, Anda menjadi tidak sabar.Kemudian, Anda mengulurkan tangan untuk memberikan bantuan.Orangtua bijak Indonesia, buatlah komitmen dalam memberikan kepercayaan pada anak.Katakan pada anak . .Bapak percaya kamu bisa
atau. .
Ibu percaya kamu bisa menyelesaikan masalah ini Kepercayaan yang Anda berikan pada anak tidak akan berakhir sia-sia.Anak-anak akan sadar dengan potensi yang dimiliki, sehingga kepercayaan dirinya akan tumbuh dengan sehat.
3. Memberikan Kepercayaan pada Pihak Sekolah
Yang perlu Anda perhatikan terkait cara membuat anak berani sekolah sendiri adalah percaya pada pihak sekolah.Bahwa sekolah akan bertanggung jawab penuh terhadap anak kita yang ada di sekolah.
Dan, guru-guru akan memperlakukan anak Anda dengan baik.Tanpa rasa percaya ini, Anda akan selalu merasa gusar, takut dan was-was terhadap keadaan anak di sekolah.Hal ini justru akan mengganggu aktivitas Anda karena membuat Anda tidak fokus.Jadi, kepercayaan Anda pada sekolah juga sangat mempengaruhi keberanian anak berangkat sekolah sendiri.
Setelah anak konsisten berani ditinggal sendiri, Anda tetap harus mengontrol dan mengawasinya di sekolah.Meskipun ia terlihat baik-baik saja dan tidak menimbulkan masalah, orangtua tetap harus memberikan motivasi agar anak semangat sekolah.Karena motivasi orangtua layaknya kayu bakar yang membuat api unggun lebih dahsyat membara.
terimakasih untuk artikelnya, bisa saya terapkan nanti, soalnya bentar lagi anak saya masuk sekolah
BalasHapuskunjungi kami disini Tempat Pengiriman Barang Terdekat